Doraemon, robot kucing biru dari abad ke-22, sudah lama menjadi ikon budaya pop yang tak lekang oleh waktu. Tokoh ciptaan duo Fujiko F. Fujio ini bukan hanya terkenal karena kantong ajaibnya yang bisa mengeluarkan alat dari masa depan, tapi juga karena desain fisiknya yang khas: tubuh bundar, warna biru cerah, dan yang paling mencolok—tidak memiliki telinga. Tapi pernahkah kamu bertanya-tanya, kenapa Doraemon tidak punya telinga?
Ternyata, hilangnya telinga Doraemon bukan sekadar desain estetik. Di balik tampilannya yang imut dan sederhana, tersimpan kisah melankolis yang menjadi bagian dari latar belakang karakter ini. Berikut penjelasan lengkapnya.
Asal-Usul Doraemon Kehilangan Telinga
Dalam cerita resmi yang dimuat dalam versi komik dan diadaptasi dalam film pendek “2112: The Birth of Doraemon,” diceritakan bahwa Doraemon awalnya adalah robot kucing prototipe biasa yang dibuat di pabrik robot abad ke-22. Ia memiliki penampilan seperti kucing robot pada umumnya, termasuk sepasang telinga berwarna kuning.
Namun, segalanya berubah ketika Doraemon mengalami insiden tragis. Suatu hari, telinganya digigit habis oleh seekor tikus robot saat ia tertidur. Peristiwa ini membuat Doraemon trauma berat dan sangat ketakutan terhadap tikus—trauma yang terus berlanjut hingga masa kini dan menjadi salah satu kekhasan karakter ini.
Depresi dan Transformasi Doraemon
Akibat kejadian itu, Doraemon mengalami depresi yang cukup dalam. Dalam versinya yang lebih sentimentil, diceritakan bahwa Doraemon duduk di sudut gelap sambil menangis selama berhari-hari. Air matanya begitu banyak hingga menyebabkan cat kuning di tubuhnya luntur, dan muncullah warna biru yang kini kita kenal.
Inilah alasan mengapa Doraemon berwarna biru dan tidak memiliki telinga. Rasa kehilangan dan kesedihan yang mendalam menjadi bagian dari evolusi fisik dan emosionalnya. Transformasi ini menjadikan Doraemon unik di antara robot lainnya, dan justru menjadi daya tarik utamanya.
Simbolisme di Balik Cerita
Di balik kisah sedih tersebut, Fujiko F. Fujio ingin menyampaikan pesan tentang penerimaan diri, keunikan, dan bagaimana masa lalu bisa membentuk kita menjadi pribadi yang lebih kuat. Meskipun kehilangan bagian tubuh yang penting dan mengalami trauma, Doraemon tetap berfungsi, bahkan menjadi sosok penyelamat bagi Nobita dan keluarga.
Doraemon adalah simbol bahwa kesempurnaan tidak harus datang dari bentuk luar, melainkan dari ketulusan, keberanian, dan kemampuan untuk bangkit dari masa lalu.