Tokyo — Pecinta anime bertema sekolah dengan nuansa emosional dan karakter yang tidak hitam-putih patut bersiap: anime “Chitose Is in the Ramune Bottle” (Ramune no Bin no Naka no Chitose-kun) resmi dijadwalkan tayang pada Oktober 2025. Adaptasi dari light novel karya Hiromu ini akhirnya melangkah ke layar kaca setelah lama dinantikan sejak diumumkan pertama kali tahun lalu.
Bukan sekadar kisah remaja biasa, “Chitose Ramune” menghadirkan cerita yang menyentuh sisi kelam, manis, dan pahit kehidupan SMA—dengan bumbu kritik sosial dan karakter yang menggugat stereotip protagonis “terlalu baik hati”.
🎓 Siapa Chitose-kun?
Tokoh utama cerita ini adalah Saku Chitose, bukan si anak SMA biasa yang hidupnya mengenaskan seperti di banyak light novel. Sebaliknya, ia populer, tampan, dan memiliki lingkaran sosial kelas atas. Tapi justru dari posisi itulah, cerita ini bermain: bagaimana seorang siswa “terlalu sempurna” dipaksa melihat dunia dari sisi yang tidak pernah ia jamah.
Cerita dimulai ketika guru wali kelasnya meminta Chitose untuk membantu Kenta Yamasaki, siswa yang terisolasi dan menjadi korban perundungan. Dari sinilah dimulai kisah yang mengguncang tatanan hierarki sosial SMA mereka. Alih-alih menceramahi, Chitose menggunakan pesonanya, pengaruh sosialnya, dan permainan psikologis untuk membuka kembali pintu dunia bagi Yamasaki—dengan cara yang tak selalu bisa dibilang mulia.
🍶 Simbolisme Ramune
Judul “Ramune no Bin no Naka no Chitose-kun” bukan asal manis. Ramune, minuman soda Jepang klasik, sering diasosiasikan dengan musim panas, kenangan masa kecil, dan perasaan nostalgia. Namun, botol ramune juga memiliki bentuk unik dengan bola kaca di dalamnya—simbol dari perasaan terjebak, tekanan, dan bagaimana seseorang tampak manis di luar tapi menyimpan sesuatu yang terpendam di dalam.
Begitu pula dengan Chitose dan karakter lainnya. Mereka hidup dalam masyarakat remaja yang tampak ringan dan penuh tawa, tapi menyimpan dinamika kejam yang tak jarang dilupakan oleh orang dewasa.
🎨 Tim Produksi: Nama-nama Berkelas di Balik Layar
Produksi anime ini dikerjakan oleh Studio Feel., yang sebelumnya dikenal lewat “Oregairu” dan “Tsuki ga Kirei”—dua seri dengan pendekatan realistik terhadap hubungan dan pertumbuhan remaja. Sutradara Shinohara Daichi, yang dikenal akan treatment naratif yang tenang namun menusuk, dipercaya memimpin produksi ini.
Desain karakter dikerjakan oleh Yamane Masato, yang berhasil menangkap keanggunan sekaligus kebingungan batin dalam visual para karakter. Musik akan digubah oleh Keiichi Okabe (NieR:Automata), menandakan bahwa tone anime ini akan lebih dalam dan atmosferik dibandingkan rom-com sekolah pada umumnya.
📚 Dari Novel ke Layar
Light novel “Chitose Is in the Ramune Bottle” pertama kali terbit pada 2019 dan langsung mencuri perhatian berkat karakternya yang kompleks dan gaya penceritaan yang tajam. Novel ini memenangkan berbagai penghargaan termasuk “Kono Light Novel ga Sugoi!” dan sudah memiliki tujuh volume hingga pertengahan 2024. Adaptasi manganya juga berjalan paralel dan mendapatkan sambutan hangat di kalangan pembaca remaja Jepang.
🎬 Harapan untuk Adaptasi
Dengan materi sumber yang kuat, studio berpengalaman, dan tanggal tayang yang sudah ditetapkan di slot musim gugur 2025, “Chitose Ramune” berpotensi menjadi sleeper hit di antara jajaran anime fall season mendatang.
Anime ini menjanjikan lebih dari sekadar kisah cinta atau drama sekolah—ia menawarkan perenungan tentang ekspektasi sosial, tekanan masa remaja, dan bagaimana seseorang memilih untuk hidup di antara dunia yang penuh label dan penilaian.