Bagi penggemar anime klasik fiksi ilmiah, nama Space Battleship Yamato bukanlah sesuatu yang asing. Kini, hampir lima dekade sejak pertama kali mengudara, seri legendaris ini kembali menghentak layar lebar lewat proyek ambisius terbaru bertajuk Be Forever Yamato: Rebel 3199. Bukan sekadar remake, serial ini diumumkan akan tayang sebagai tujuh bagian film yang dirancang untuk memperluas dan memperdalam kisah ikonik armada Yamato di tengah konflik galaksi.
Pengumuman resmi tersebut dirilis oleh studio animasi Studio Mother dan disambut antusias oleh para penggemar setia waralaba, yang telah mengikuti perjalanan Yamato dari era 1970-an hingga kini.
Kisah Baru, Akar yang Tetap Kuat
Be Forever Yamato: Rebel 3199 merupakan kelanjutan spiritual dari Space Battleship Yamato 2205, dan mengambil inspirasi longgar dari film klasik 1980 berjudul Be Forever Yamato. Namun, alih-alih sekadar menjadi reboot, proyek ini menjanjikan cerita baru yang lebih kelam, kompleks, dan relevan dengan tantangan manusia modern—tanpa kehilangan semangat heroisme dan pengorbanan yang menjadi ciri khas Yamato.
Ceritanya berlatar di tahun 3199, ketika umat manusia kembali menghadapi ancaman eksistensial dari kekuatan luar angkasa misterius yang disebut “Dinguil Empire”. Kapal legendaris Yamato, kini dengan awak baru yang mewarisi semangat para pendahulunya, harus melintasi ruang dan waktu demi menyelamatkan Bumi dari kehancuran.
Format Sinematik Tujuh Bagian: Langkah Berani di Tengah Tren Streaming
Keputusan untuk merilis Be Forever Yamato: Rebel 3199 sebagai tujuh bagian film bioskop dinilai sebagai langkah berani di tengah dominasi platform streaming. Masing-masing bagian direncanakan tayang secara bertahap, dimulai pada musim panas 2024 dan berlanjut hingga 2025.
Sutradara utama Nobuyoshi Habara, yang sebelumnya mengarahkan Yamato 2202, kembali mengambil kursi pengarah. Ia menyebut proyek ini sebagai “pernyataan cinta terhadap masa lalu, sekaligus tantangan terhadap masa depan.” Penulis skenario Harutoshi Fukui juga kembali menulis naskah, membawa nuansa politik dan eksistensial yang semakin dewasa ke dalam semesta Yamato.
Desain Visual dan Musik: Nostalgia Bertemu Inovasi
Desain kapal dan karakter tetap setia pada estetika retro-futuristik yang ikonik, tetapi dengan sentuhan teknologi visual terkini. Efek luar angkasa yang megah, detail interior kapal, serta adegan pertempuran laser dan torpedo ruang angkasa dipastikan akan memanjakan mata penonton lama dan baru.
Musik tetap menjadi elemen sentral. Tema orisinal Yamato ciptaan Hiroshi Miyagawa yang legendaris akan kembali diaransemen oleh Akira Miyagawa—putranya sendiri—yang menambahkan warna emosional dan sinematik dalam skala epik.
Antisipasi dan Harapan Penggemar
Sejak trailer pertamanya dirilis, forum dan media sosial penggemar Yamato, baik di Jepang maupun internasional, ramai memperbincangkan teori dan ekspektasi mereka. Banyak yang menaruh harapan tinggi pada proyek ini sebagai titik kulminasi dari narasi panjang Yamato dalam era baru.
“Sebagai penggemar sejak era VHS, saya ingin ini jadi penutup yang megah bagi kisah Yamato, atau awal dari sesuatu yang lebih besar,” ujar Jun Nakamura, penggemar asal Osaka, dalam diskusi komunitas daring.
Kesimpulan: Kebangkitan Legenda yang Tak Pernah Padam
Be Forever Yamato: Rebel 3199 bukan hanya proyek film; ia adalah simbol dari bagaimana narasi klasik dapat berevolusi dan tetap menyentuh relevansi emosional lintas generasi. Dengan format tujuh film, penulisan yang lebih matang, dan visual spektakuler, Yamato sekali lagi membuktikan bahwa warisan yang kuat tidak akan pernah pudar—ia hanya menunggu waktu yang tepat untuk berlayar kembali.