Tokyo – Di tengah gempuran judul-judul baru dalam industri manga dan anime global, One Piece kembali membuktikan diri sebagai raksasa yang belum tergoyahkan. Serial karya Eiichiro Oda itu resmi mencetak rekor dunia terbaru, memperkuat posisinya sebagai salah satu karya fiksi paling berpengaruh dalam sejarah budaya pop modern.
Guinness World Records secara resmi mengumumkan bahwa One Piece kini memegang gelar “seri komik dengan jumlah eksemplar terbanyak yang diterbitkan dari satu penulis” di seluruh dunia, dengan angka mencengangkan: lebih dari 520 juta kopi telah dicetak dan didistribusikan secara global, mencakup lebih dari 60 negara dan 21 bahasa.
Rekor ini bukan yang pertama bagi One Piece, tetapi kali ini terasa lebih monumental. Bukan hanya karena jumlahnya, tapi karena rekor ini tercapai di usia serial yang kini mendekati tiga dekade, dan di tengah generasi pembaca yang terus berganti.
“Impian Anak Kecil dari Kumamoto yang Mendunia”
Eiichiro Oda, sang kreator yang dikenal sangat jarang tampil di publik, memberikan pernyataan singkat namun menyentuh dalam wawancara resmi bersama Shueisha, penerbit manga ini sejak 1997.
“Saya hanya ingin menggambar petualangan yang saya impikan sejak kecil. Bahwa banyak orang ikut berlayar bersama saya selama ini—itulah keajaiban sesungguhnya,” ujar Oda.
Bermula dari kisah sederhana tentang bocah lelaki bernama Monkey D. Luffy yang ingin menjadi Raja Bajak Laut, One Piece telah tumbuh menjadi mitologi besar dengan dunia yang kompleks, karakter-karakter multidimensi, serta pesan-pesan moral yang mendalam—tentang kebebasan, persahabatan, dan keadilan.
Popularitas yang Tak Lekang Waktu
Keberhasilan One Piece mencetak rekor tak bisa dilepaskan dari kesetiaannya terhadap visi awal. Dalam dunia yang dipenuhi formula cepat saji, Oda justru membangun semestanya dengan detail telaten, menenun plot yang tersebar selama lebih dari 1000 chapter manga dan 1000 episode anime.
Adaptasi live-action One Piece oleh Netflix yang dirilis pada tahun 2023 juga ikut mendongkrak popularitas serial ini di kalangan audiens baru, khususnya di luar Jepang. Serial itu memecahkan rekor sebagai debut serial adaptasi manga dengan penayangan terbanyak dalam 24 jam di platform tersebut.
Lebih dari Sekadar Angka
Lebih dari sekadar angka penjualan, One Piece telah menjadi bagian dari hidup banyak orang. Generasi demi generasi tumbuh bersama cerita Luffy dan kru Topi Jerami, menjadikan manga ini bukan hanya bacaan, melainkan warisan emosional.
“Ketika saya kehilangan pekerjaan, saya baca ulang arc Enies Lobby. Ketika saya merasa putus asa, saya ingat kata-kata Luffy di Marineford. One Piece bukan hanya komik. Ia adalah guru hidup,” ujar Rio, seorang penggemar berat dari Indonesia yang telah mengikuti seri ini sejak 2004.
Akhir yang Semakin Dekat, Tapi Warisan Abadi
Meski Oda telah menyatakan bahwa One Piece akan segera memasuki babak penutupnya dalam beberapa tahun ke depan, rekor demi rekor yang terus dicetak menunjukkan bahwa warisan cerita ini akan bertahan jauh melampaui akhir kisahnya.
Para penggemar di seluruh dunia tak hanya merayakan angka—mereka merayakan perjalanan. Dan dalam dunia fiksi yang penuh petualangan, sangat sedikit kisah yang mampu menyatukan begitu banyak orang dari berbagai belahan dunia sebagaimana dilakukan oleh One Piece.