Bagi para penggemar aksi supernatural, kabar ini pasti jadi angin segar. Setelah sukses dengan musim pertamanya yang dirilis pada akhir tahun lalu, Netflix akhirnya mengumumkan bahwa serial anime Devil May Cry akan berlanjut ke musim kedua. Pengumuman ini disampaikan langsung melalui media sosial resmi Netflix Anime dan direspons meriah oleh para penggemar di seluruh dunia.
Dari Game ke Layar Kaca: Adaptasi yang Tak Mengecewakan
Adaptasi anime Devil May Cry yang digarap oleh Adi Shankar — produser di balik kesuksesan Castlevania — memang menuai pujian karena mampu menyulap waralaba video game legendaris menjadi tontonan yang setia pada ruh orisinalnya, namun tetap segar untuk pendatang baru. Dengan atmosfer gelap, dialog tajam, dan koreografi pertarungan yang menegangkan, serial ini langsung mendapat tempat di hati penggemar.
Musim pertama menyajikan delapan episode penuh darah, iblis, dan sarkasme khas sang protagonis, Dante, si pemburu iblis setengah manusia. Adaptasi ini mengangkat konflik dari semesta Devil May Cry 3 dengan gaya visual yang memikat dan alur yang dirancang padat tanpa kehilangan esensi karakter.
Netflix Pastikan Season 2, Tapi Detail Masih Misterius
Dalam pengumuman singkatnya, Netflix hanya mengonfirmasi bahwa produksi season kedua sedang berlangsung. Belum ada tanggal rilis resmi, namun diperkirakan akan tayang pada akhir 2025 atau awal 2026, mengingat proses animasi yang padat.
Adi Shankar dalam wawancara terbarunya mengisyaratkan bahwa musim kedua akan lebih “emosional dan eksploratif” dibanding musim pertama.
“Kami akan masuk lebih dalam ke sisi personal Dante, serta memperkenalkan beberapa karakter penting yang selama ini hanya muncul di game,” ujarnya.
Penggemar menduga bahwa Vergil, saudara kembar Dante, akan mengambil porsi cerita yang lebih besar. Petunjuk-petunjuk visual pada akhir episode musim pertama mengisyaratkan kehadiran karakter-karakter ikonik seperti Lady dan bahkan Nero.
Reaksi Penggemar: Antusias, Tapi Juga Waspada
Meskipun banyak yang menyambut kabar ini dengan antusias, sebagian fans juga menyuarakan harapan agar season 2 tetap menjaga konsistensi kualitas. Beberapa kritik pada musim pertama menyasar pacing cerita yang terasa tergesa-gesa dan minim eksplorasi terhadap lore dunia Devil May Cry.
Namun secara umum, serial ini berhasil mencuri perhatian bukan hanya penggemar lama, tetapi juga penonton baru yang belum pernah menyentuh game-nya.
“Sebagai fans sejak DMC 1 di PlayStation 2, rasanya ini adaptasi terbaik sejauh ini. Bukan sekadar fan service, tapi benar-benar punya napas sendiri,” tulis salah satu pengguna Reddit dalam diskusi resmi pengumuman musim kedua.
Masa Depan Semesta DMC di Netflix?
Yang menarik, Adi Shankar sebelumnya juga pernah menyebut rencananya membangun “bootleg multiverse” — sebuah semesta animasi yang menghubungkan waralaba seperti Devil May Cry, Castlevania, dan bahkan Assassin’s Creed dalam satu garis cerita paralel. Jika ini benar terjadi, maka kemungkinan crossover bukan lagi sekadar khayalan penggemar.
Penutup: Dante Belum Selesai
Kembalinya Devil May Cry ke layar kaca membuktikan satu hal: daya tarik Dante dan semestanya tak lekang oleh waktu. Dari joystick ke layar kaca, dari demon hunter menjadi ikon budaya pop lintas media — DMC adalah bukti bahwa warisan video game bisa hidup dan berkembang, selama ditangani dengan cinta dan pemahaman mendalam.
Season 2 sudah di depan mata. Pertanyaannya kini tinggal satu: siapkah Dante menghadapi iblis yang lebih kelam — atau justru bayangan dari masa lalunya sendiri?